Minggu, 30 Maret 2008

catatan

Selama ini mungkin kita hanya mempertimbangkan nasehat dari orang-orang yang kita anggap pintar atau mereka yang lebih berpengalaman.
Kita sering meremehkan orang-orang yang tidak menunjukkan kepandaianya secara akademis atau mereka yang masih muda karena menganggap pengalaman mereka sedikit,padahal tak jarang mereka bisa berfikir lebih bijaksana dibanding orang yang lebih tu atau yang lebih tinggi pendidikan akademisnya.

MIMBAR ISLAM

Dunia Itu Hanyalah Keperluan


Dunia ini merupakan keperluan untuk kita,dimana dunia ini merupakan alat dan wadah untuk memupuk pahala untuk dunia yang akan datang.

Lalu apa arti kita hidup di dunia?Dunia tempat kita mempersiapkan diri di akherat.sebagai tempat persiapan,dunia pasti akan kita tinggalkan.Ibarat terminal,kita transit di dalamnya sejena,sampai waktu yang di tentukan,setelah itu kita tinggalkan dan melanjutkan perjalanan lagi.

Allah berfirman dalam Al Qur'an bahwa dunia ini bukanlah tujuan.Mari kita simak ayat ini:Dan carilah(kebahagiaan)akhirat,yang telah Allah sediakan untukkmu,tapi jangan lupa bahagianmu dari kenikmatam dunia(Qs Al Qashash 77).Disini terlihat dengan jelas bahwa yang harus kita kejar adalah kebahagiaan hidup akherat.Mengapa?Karena disanalah kehidupan abadi.Tidak ada mati lagi setelah itu.Karenanya dalam ayat lain Allah berfirman:Dan sesungguhnya akherat itu kehidupan yang sebenarnya(Qs Al ankabut 64).Lalu apa arti kita hidup di dunia?Bila denikian tabiat dunia,mengapa kita terlalu banyak menyita hidup kita untuk keperluan dunia?

Diakui atau tidak,dari 24 jam jatah usia kita dalam sehari,bisa dikatakan hanya beberapa persen saja kita gunakan untuk persiapan akhirat.Coba kita ingat nikmat Allah yang tak terhingga,setiap saat mengalir dalam tubuh kita.Tapi mengapa kita lalaikan itu semua.Detakan jantung yang tak pernah berhenti,kedipan mata yang tak terhitung selalu kita nikmati.Tapi mengapa kita selalu melupakan hal itu.Kita sering mudah berterima kasih pada seseorang,sementara kepada Allah kita sering kali memalingkan ingatan.Akibatnya kita akan lupa akhirat.

Dunia itu hanyalah keperluan,ibarat WC dan kamar mandi dalam sebuah rumah,ia dibangun semata sebagai keperluan.Karenanya siapapun dari penghuni rumah itu akan mendatangi WC atau kamar mandi jika perlu,setelah itu di tinggalkan.Maka sungguh aneh bila seseorang diam di WC sepanjang hari dan menjadikannya tujuan dari dibangunnya rumah itu.Begitu juga sungguh tidak wajar bila kita sibuk mengurus dunia sepanjang hari dan menjadikan sebagai tujuan hidup.Namun kini memang kita berada di sebuah zaman yang terbalik.

Keperluan dijadikan tujuan dan tujuan bukan hanya dijadikan keperluan.Orang-orang yang sibuk mengurua akhirat menjadi aneh,dan orang yang sibuk mengurus dunia di banggakan.

Keterbalikan ini juga terlihat di berbagai kehidupan.Laki-laki bergaya seperti wanita dan sebaliknya,siang dijadikan malam dan malam dijadikan siang,orang yang jujur di musuhi,orang yang suka menipu di pelihara..Orang yang belajar agama merusak agamanya.Dari sini kerancuan definisi terjadi.Kini orang-orang banyak yang tidak bangga jika anaknya rajin kemasjid,pandai mengaji.Mereka bangga jika anaknya sekolah di Amerika dll.Bahkan mereka pesimis terhadap masa depan anaknya jika mereka mondok atau masuk di jurusan agama di universitas tertentu.Sungguh dunia memang perangkap,maka makin banyak manusia yang tertipu...Ya sadarilah wahai saudaraku bahwa dunia ini hanyalah keperluan.

Mengapa harus menghabiskan waktu sedemikian banyaknya berlebihan mengejar keperluan,sampai kita harus saling membunuh dan berperang?Sedangkan tujuan kita lupakan.Ingatlah bahwa akhirat adalah tujuan yang hakiki.Jalan kita di dunia akan terbuka lapang jika kita selalu ingat tujuan hakiki.